Ridwan, seorang sopir angkot jurusan Bogor–Ciawi, sudah bertahun-tahun menghidupi keluarganya dari kendaraan tuanya yang sering mogok. Hari-harinya dipenuhi macet, teriakan kondektur, dan debu jalanan. Namun siapa sangka, rutinitas keras itu berubah jadi kabar besar ketika notifikasi OVO menampilkan Rp179.300.000 berkat scatter hitam Mahjong Ways 3 dari Penjas69.
Setiap pagi Ridwan berangkat lebih awal, menunggu di terminal yang sudah riuh dengan deru mesin. Penumpang silih berganti, ada yang ke kantor, ada yang ke pasar, dan ada pula anak sekolah. Walau ongkos kecil, bagi Ridwan setiap kursi terisi adalah harapan untuk membawa pulang beras dan membayar uang sekolah anak-anaknya.
Angkot tua yang ia kendarai sering rewel. Kadang harus berhenti mendadak karena mesin panas. Tapi Ridwan tidak pernah menyerah. Ia tahu, hanya itu jalan satu-satunya untuk bertahan hidup di kota yang keras ini.
Suatu sore, setelah lelah seharian mengemudi, Ridwan berhenti di terminal menunggu penumpang. Ia membuka ponsel tuanya, mencoba mengisi waktu dengan Penjas69 yang baru saja dikenalkan oleh temannya sesama sopir. Putaran berlalu, lalu ikon scatter hitam muncul. Seketika layar menampilkan angka Rp179.300.000 di saldo OVO.
Ridwan hampir menjatuhkan ponselnya. Ia menutup layar, membukanya lagi, lalu menatap lama. “Ya Allah, ini beneran?” gumamnya. Raut lelah berubah menjadi senyum tak percaya, tangannya gemetar sambil meremas setir angkot.
Malam itu Ridwan pulang lebih cepat. Ia memperlihatkan layar ponsel ke istrinya. Sang istri sampai menutup mulutnya, sementara anak-anak langsung bersorak. Si sulung minta dibelikan buku baru, si bungsu ingin es krim. Suasana rumah sederhana mereka berubah jadi pesta kecil penuh tawa dan tangis bahagia.
Bagi Ridwan, bukan angka besar yang membuatnya terharu, tetapi melihat keluarganya bisa merasa aman untuk pertama kalinya setelah sekian lama hidup penuh kekhawatiran.
Keesokan paginya kabar itu menyebar cepat di terminal. Sesama sopir angkot penasaran, ada yang kagum, ada pula yang bercanda ingin ikut mencoba. “Ridwan sekarang jadi juragan angkot!” seru seorang kondektur sambil tertawa. Terminal yang biasanya penuh keluhan soal macet kini dipenuhi cerita tentang scatter hitam dan saldo OVO.
Bahkan penumpang yang biasa naik angkotnya ikut nimbrung. Mereka heran bagaimana seorang sopir sederhana bisa mendadak punya uang ratusan juta. Ridwan hanya tersenyum, enggan berlebihan, tapi jelas wajahnya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia.
Ridwan tahu uang sebesar itu bisa habis jika tidak diatur. Ia berniat memperbaiki rumah orang tuanya di kampung, melunasi utang lama yang selama ini menghantuinya, membeli motor untuk anaknya sekolah, dan menabung sebagian untuk masa depan. Ia juga ingin menyisihkan dana untuk membantu saudara yang kesulitan.
“Uang ini bukan cuma buat saya, tapi buat keluarga besar juga,” ucapnya dengan penuh tekad. Ridwan percaya berbagi akan membuat rezeki lebih berkah.
Sebelumnya Ridwan jarang menggunakan aplikasi keuangan digital. Semua uang ia tarik tunai, lalu habis untuk kebutuhan sehari-hari. Kini, dengan saldo besar di OVO, ia mulai belajar fitur-fitur baru: menabung digital, transfer cepat, hingga pembayaran tagihan. Baginya, ini pengalaman baru yang memberi rasa aman dan kontrol lebih baik.
Ia bahkan mulai mengajari istrinya cara menggunakan aplikasi tersebut. “Biar sama-sama ngerti, nggak cuma saya yang pegang,” katanya. Mereka berdua kini belajar mengelola keuangan dengan cara yang lebih modern.
Kisah Ridwan membuat nama Penjas69 cepat menyebar di Bogor. Banyak sopir lain yang penasaran, bahkan penumpang ikut membicarakannya. Scatter hitam Mahjong Ways 3 jadi legenda baru, seolah membawa angin segar di tengah kehidupan yang keras.
Meski begitu, Ridwan tetap menekankan bahwa kerja keras tak bisa ditinggalkan. “Kalau bukan karena narik angkot, mungkin saya nggak bisa bertahan sejauh ini. Ini cuma bonus,” ucapnya rendah hati.
Meski kini punya uang lebih, Ridwan tetap ingin menyetir angkot. Baginya, roda angkot bukan sekadar pekerjaan, tapi bagian dari hidupnya. Harapannya sederhana: anak-anak bisa sekolah setinggi mungkin, istrinya tidak lagi pusing dengan biaya harian, dan ia tetap bisa menyapa penumpang setiap hari dengan senyum.
“Saya tetap Ridwan, sopir angkot. Uang ini hadiah, tapi kerja keras tetap jalan hidup saya,” katanya sambil memegang erat setir tuanya, seolah tak ingin melepaskan identitas yang sudah menemaninya bertahun-tahun.